Pendaftar siswa miskin ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Bandung melebihi kuota. “Jumlahnya menempuh 58 persen dari kuota 40 ribuan siswa baru SMP Negeri,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana.

Dibanding tingkat SMA dan SMK Negeri di Kota Bandung, kata Elih, pendaftar siswa miskin di tingkat SMP Negeri melonjak tahun ini. Dampaknya|}, pendaftar siswa dari trek akademik jatahnya terpangkas.

Dalam Surat Keputusan Wali Kota Bandung tentang Registrasi Peserta Ajar Baru 2015, aturan pendaftar siswa miskin ditetapkan 20 persen dan dapat lebih dari sempurna kursi siswa baru di sekolah. Pemerintah Kota Bandung akhir-akhir ini membuat aturan baru untuk memecahkan keadaan sulit itu.

Elih mengatakan sekolah mempunyai hak memangkas 100 kursi untuk slot depo qris pendaftar trek akademik. “Jikalau pendaftar siswa miskinnya meluber hampir 100 persen di sekolah,” kata ia.

Pada beberapa SMP Negeri di Kota Bandung, kondisi itu terjadi. “Itu bila kita sisihkan saja, dapat masuk 45-50 persen kebutuhan akademis, telah jadi kesepakatan kita,” katanya.

Siswa miskin yang kesudahannya terpangkas disalurkan ke sekolah-sekolah swasta. Alasannya sebab kekuatan tampung sekolah negeri telah melebihi aturan penerimaan sekolah. “Kita telah kerja sama dengan sekolah swasta. Siswa miskin itu tidak boleh dipungut biaya, subsidi disiapkan,” kata Elih.

By admin7

Tinggalkan Balasan