SEKILAS TENTANG DENMARK

Denmark terletak di region Scandinavia (Eropa Utara) server thailand dengan luas 43.098 km2 (sedikit lebih kecil provinsi Jawa Timur) dan jumlah penduduk 5.511.451 (Denmark’s Ministry of Foreign Affairs, 2010). Sekitar 90,1% penduduk Denmark adalah orang Denmark (Danes) dan sekitar 9,9% imigran dan keturunannya (Denmark’s Ministry of Foreign Affairs, 2009).
Sehubungan dengan luas, komposisi penduduk dan sejarahnya, Denmark bisa dikatakan negara yang homogen. Masyarakatnya dibentuk berdasarkan peraturan yang dibuat secara konsensus, sehingga secara umum Denmark merupakan negara yang stabil dan terorganisasi dengan baik. (European Union Report on Education in Denmark 2008-2009). Prinsip-prinsip dasar kehidupan di Denmark adalah kebebasan berdasarkan persamaan dan saling mempercayai di antara anggota masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut mendasari seluruh kegiatan bernegara di Denmark, termasuk di bidang pendidikan.

PRA-PENDIDIKAN DASAR DI DENMARK

Vuggestue/daycare/tempat penitipan anak (usia 0.5-3 tahun)

Merupakan tempat penitipan anak. Kegiatan utamanya adalah merawat anak dan menanamkan rutinitas sehari-hari yang akan jadi dasar kegiatan di TK dan selanjutnya.

Børnehave/Taman Kanak-Kanak (3-6 tahun)

Di TK, anak-anak belum diajarkan membaca dan menulis. Kegiatan difokuskan pada kegiatankegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik, bahasa dan sosial anak, seperti bermain, bercerita dan berjalan-jalan bersama. Selama TK, kebiasaan dan rutinitas yang telah ditanamkan di tempat penitipan anak terus diperkuat.

PENDIDIKAN DASAR (USIA 7-16 TAHUN)

Terdiri dari kelas 1-9 (wajib diikuti oleh semua anak yang tinggal di Denmark) dan kelas 10 (Pilihan. Diperuntukkan bagi murid yang belum siap secara akademis dan atau secara mental untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi) Pendidikan dasar di selenggrakan di sekolah negeri (folkeskole) dan swasta. Sekitar 88% murid bersekolah di folkeskole. Sebelum masuk pendidikan dasar, terdapat kelas 0 yang merupakan peralihan dari TK ke pendidikan dasar Materi ajar diberikan secara bertahap. Ada yang diberikan di seluruh tahun ajaran, ada yang hanya diberikan di kelas 1-7, 4-10 dan 8-10.
Metoda pendidikan dasar diarahkan agar murid memiliki kepercayaan diri dan mandiri. Hal ini dicapai lewat komunikasi terbuka antara murid, orang tua dan sekolah. Pertemuan antara orang tua dan sekolah (biasanya melibatkan murid yang bersangkutan) diadakan minimal setahun dua kali. Tidak ada ujian dan pemberian nilai sampai kelas 8 (masalah ini sedang menjadi bahan perdebatan di Denmark), hanya pemberian tugas-tugas.
Prinsip penggunaan teknologi informasi diterapkan sejak dini. Luasnya penggunaan internet di masyarakat Denmark memungkinkan guru untuk meng-upload tugas di internet sehingga orang tua juga bisa melihat tugas-tugas yang diberikan guru kepada anak mereka.
Salah satu fokus pendidikan dasar di Denmark adalah pengembangan kemampuan sosial anak dan mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang benar-benar mengerti hak dan tanggung jawabnya. Prinsip-prinsip utama yang diterapkan adalah nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan menjunjung tinggi persamaan.

PENDIDIKAN MENENGAH DI DENMARK

Terdiri dari:
-Gymnasium/SMU (3 tahun) dan sekolah-sekolah setingkat Gymnasium yang mengorientasikan diri pada bidang tertentu (3 tahun)
Gymnasium (STX)
Fokus pendidikan di gymnasium adalah mempersiapkan anak didik untuk mengikuti pendidikan tinggi. Sejak 2005, pendidikan di Gymnasium menawarkan 3 pilihan arah studi: bahasa, sains dan creative studies. Pelajar bisa mengkombinasikan pelajaran-pelajaran dari ketiga bidang tersebut.

Sekolah setingkat Gymnasium yang mengorientasikan diri pada bidang tertentu Seperti juga Gymnsium hanya saja lebih memfokuskan diri di bidang tertentu, misalnya (lihat bagan Jenjang Pendidikan di Denmark): HHX (sejenis SMEA di Indonesia), HTX (sejenis STM di Indonesia). Walaupun kurikulum di sekolah-sekolah ini mengandung praktek, tetapi muatan teori tetap tinggi karena tujuan utama pendidikan ini adalah mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi (universitas/college) dengan jurusan yang sesuai. -Vocational Education dan pendidikan kejuruan lain yang setingkat dengannya (3-4 tahun)

Pendidikan kejuruan terdiri dari teori dan praktek (magang/ apprenticeship), yang minimal memakan setengah dari seluruh waktu pendidikan. Lulusannya dianggap siap untuk bekerja di bidang yang bersangkutan. Contoh pendidikan jenis ini adalah pendidikan untuk menjadi tukang kayu dan bangunan, gardener, pekerja salon, atau yang memfokuskan diri di bidang sosial dan kesehatan masyarakat. Pendidikan kejuruan merupakan bagian sangat penting dari sistem pendidikan di Denmark. Tradisi magang berakar kuat dari abad pertengahan dan saat ini sudah terorganisasi dan terstandarnisasi dengan sangat baik. Ijazah Vocational Education bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan jangka pendek di akademi profesi atau pun college (dengan bidang yang sama)

Pendidikan tinggi dI Denmark
Terdiri dari:

  • -Ehrvervsakademier/Akademi Profesi (2-2.5 tahun)
  • -Professionhøjskoler/University College/ Pendidikan Tinggi Profesi (3-4.5 tahun)

Terdapat lebih dari 150 institusi pendidikan tinggi khusus di Denmark. Sekitar sepertiga dari jumlah ini menyediakan pendidikan berorientasi profesi jangka pendek dan sekitar dua pertiga menyediakan pendidikan berorientasi profesi jangka menengah (medium). Banyak dari college college ini hanya memiliki 400-600 mahasiswa yang mendalami bidang-bidang tertentu. Collegecollege ini biasanya bekerja sama dengan college-college lain dan universitas.

-Universitas/ research-based education:

  • -Bachelor (3 tahun)
  • -Master (2 tahun)
  • -Phd (3 tahun)

Denmark memiliki 11 universitas. Lima universitas memiliki fakultas yang berbeda (multi-faculties) dan 6 lainnya bergerak khusus di bidang tertentu seperti engineering, pendidikan, ilmu pengetahuan alam, pertanian, farmasi atau pendidikan bisnis.

Program Bachelor dan Master Di Denmark

Program Bachelor dan Master biasanya terintegrasi. Total pendidikan 5 tahun (terdiri dari bachelor 3 tahun dan master 2 tahun). Program Master International berlangsung selama 2 tahun (mahasiswa international biasanya bergabung di tahun ke-4 pendidikan mahasiswa lokal).
  • -Kuliah dan project
Implementasi dari kurikulum di tiap universitas dapat bervariasi, namun secara umum mata kuliah yang diajarkan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Selain mata kuliah, komponen wajib lain adalah “proyek” yang harus dikerjakan secara berkelompok. Proyek ini biasanya implementasi dari sistem “Problem Based Learning” atau PBL (mengenai PBL akan dibahas di sub bab tersendiri). Sistem kredit yang digunakan adalah ECTS (European Credit Transfer and Accumulation System).
  • -Evaluasi dan sistem penilaian

Secara teknis, evaluasi dari mata kuliah wajib berupa ujian akhir, yang dapat berupa ujian tertulis ataupun lisan. Sedangkan evaluasi dari mata kuliah pilihan dapat berupa ujian khusus seperti mata kuliah wajib, dan dapat pula terintegrasi dengan ujian proyek. Sistem penilaian di Denmark secara umum dapat dibagi dua: lulus atau tidak lulus, dan sistem nilai yang memiliki beberapa tingkatan [reference].

sistem pendidikan di denmark

 

Sistem Penilaian terdiri dari: 12, 10, 7, 4, 2, 0 and –3

PBL adalah sistem belajar di mana mahasiswa (atau kelompok mahasiswa) diarahkan untuk bekerja dengan suatu masalah yang terkait dengan satu mata kuliah (atau dengan tema umum satu semester). Mereka harus mendefinisikan masalah tersebut, menganalisis, mencari solusi, kemudian mengevaluasi solusi tersebut dan mendokumentasikan proyek dalam sebuah laporan. Proyek dan laporannya akan dipresentasikan dan diuji di akhir semester.
Penerapan PBL tergantung dari universitas yang bersangkutan. Ada yang menerapkan pada hanya beberapa topik atau mata kuliah dalam satu semester, ada yang menerapkannya untuk seluruh topik dalam satu semester. Universitas di Denmark yang menerapkan PBL untuk seluruh proses pendidikan dari Bachelor sampai Master adalah Aalborg University (AAU) di North Jutland. AAU merupakan salah satu dari sedikit universitas di dunia yang menerapkan PBL secara total sebagai metoda pendidikannya.

PROGRAM PHD.

Program PhD di Denmark berlangsung selama 3 tahun, namun dalam kenyataan banyak mahasiswa PhD yang membutuhkan waktu ½ – 1 ½ tahun lebih lama. Selama melaksanakan program tersebut mahasiswa :

  • membuat Study Plan di awal program Phd yang merupakan rencana detil tentang apa yang akan dikerjakan selama program PhD. Penulisan study plan harus mengacu pada format aturan yang dibuat oleh Doctoral/Phd. School di fakultas yang bersangkutan. Apabila rencana studi itu dianggap memenuhi syarat dan telah disetujui oleh Phd. School, mahasiswa yang bersangkutan resmi terdaftar sebagai PhD student. Study plan ini wajib di-update setiap 6 bulan. Phd. School akan memberi masukan ttg kekurangan apa saja yang harus diselesaikan untuk report selanjutnya. Masukan ini akan dibicarakan bersama antara mahasiswa Phd. yang bersangkutan dan supervisornya.
  • melakukan riset mandiri di mana yang bersangkutan mengambil inisiatif mengembangkan tema riset dan pembimbing berfungsi sebagai teman berdiskusi ·
  • mengikuti kuliah, seminar, workshop sejumlah setara dengan 30 ECTS/ semester. Jenis dan topik kuliah, serta waktu mengikuti kuliah tersebut (misal di awal, tengah atau akhir program Ph.D) dibicarakan bersama dengan supervisor.
  • kewajiban mengajar/menyebarkan ilmu setara dengan 15 ECTS/ ½ semester penuh. Dalam prakteknya dapat pula berupa menjadi pembimbing group work, asisten di laboratorium atau guide bagi murid SMA saat universitas mengadakan open house. ·
  •  melaksanakan penelitian di laboratorium atau grup lain di luar Denmark, dengan tujuan memperluas network dan mendapatkan kemampuan tertentu.

Selama masa Ph.D nya mahasiswa diharapkan menghasilkan setidak 2 published paper. Bentuk tesis yang berupa kumpulan paper (seperti paper) juga banyak ditemui.

By admin6

Tinggalkan Balasan